![]() |
Alista Setya |
Siapa yang tidak ingin menjadi orang tua utamanya menjadi Ibu? waah kebayang bagaimana keseruan
bermain bersama anak. Menjelaskan kepada anak mengenai pertanyaan konyol yang dilontarkan anak atau Ibu ikut basah kuyup karena sikecil bermain air. Apalagi anaknya lucu, menggemaskan dan cerdas. Namun ada sebagian Ibu yang merasa anaknya "nakal", "bandel" dan "susah diatur". Hhmm ingat ya Bunda, tidak anak "nakal" dan "bandel", pelabelan negatif malah akan membawa dampak yang lebih buruk pada si kecil. Tidak mudah memang menghadapi anak yang seperti ini, Lantas bagaimana Bunda mengatasi anak yang "Nakal"? berikut kami sampaikan enam tips mendidik anak "nakal" yang kami kutip dari terapipsikologi.com.
bermain bersama anak. Menjelaskan kepada anak mengenai pertanyaan konyol yang dilontarkan anak atau Ibu ikut basah kuyup karena sikecil bermain air. Apalagi anaknya lucu, menggemaskan dan cerdas. Namun ada sebagian Ibu yang merasa anaknya "nakal", "bandel" dan "susah diatur". Hhmm ingat ya Bunda, tidak anak "nakal" dan "bandel", pelabelan negatif malah akan membawa dampak yang lebih buruk pada si kecil. Tidak mudah memang menghadapi anak yang seperti ini, Lantas bagaimana Bunda mengatasi anak yang "Nakal"? berikut kami sampaikan enam tips mendidik anak "nakal" yang kami kutip dari terapipsikologi.com.
1. Menunjukan Sikap Lembut Sebagai Ibu
Seorang Ibu memang diwajibkan memiliki karakter lembut pada anak terutama pada anak yang masih balita, namun tidak jarang Ibu langsung ingin memarahi si kecil karena ia berbuat kesalahan ditempat umum. Memarahi atau menakuti anak bukan hal yang baik ya Bunda. Coba tanyakan pada anak dengan lembut alasan mengapa melakukan kesalahan tersebut. Tidak semua kesalahan si kecil dengan sengaja Bunda, jadi memaafkan adalah salah satu solusinya.
2. Jangan Memanjakan Anak
Tidak semua keinginan anak harus dipenuhi ya Bunda. Mengapa? karena memanjakan anak dengan memenuhi semua permintaannya terutama pada usia dini hanya akan membuat anak selalu bergantung dan terbiasa mendapatkan segala sesuatu dengan mudah. Jika keinginan si kecil tidak dipenuhi maka anak akan menjadi pembangkang pada orang tuanya. Jadi perlakukan anak secara wajar saja, tidak perlu berlebihan.
3. Memberi Contoh Yang Baik Pada Anak
Anak pada usia balita adalah peniru ulung. Untuk itu orang tua hars hati-hati melakukan sesuatu didepan anak. Jika Bunda ingin anak yang displin misalnya, maka Bunda harus memberi contoh pada si kecil dengan hal yang sederhana seperti mengajak anak untuk merapikan mainan dan mengembalikan mainan ditempatnya semula. Dengan begini anak akan mencontoh kebiasaan baik Bunda. Selain itu, sebisa mungkin hindari anak dari tayangan TV yang memunculkan adegan kekerasan.
4. Jangan Memberikan Label Buruk Pada Anak
Ketika si kecil membuat kesalahan kebanyakan Bunda akan memarahi atau membentak anak seperti "Dasar anak nakal...." atau "anak bandel, diatur susah sekali", hal ini akan membuat anak merasa yakin bahwa sifat si anak ini adalah nakal. Jika anak sudah percaya diri dnegan "kenakalannya" Bunda akan sulit merubah apa yang telah tertanam pada anak. Sebaiknya Bunda bicara dengan lembut pada anak dan menjelaskan konsekuensi dari kesalahan yang telah dibuatnya.
5. Buat Aturan dengan Reward and Punishment Yang Jelas
Tidak mudah memang menghadapi anak yang "nakal", namun Bunda harus lebih cerdas menghadapi si kecil. Jika anak memang susah diatur, sebaiknya buatlah aturan dengan menerapkan reward (hadiah) dan punishment (hukuman) bagi anak. Misalnya jika anak mau merapikan mainannya sendiri setelah bermain maka anak akan diberi hadiah mainan baru sebagai penyemangat anak untuk bersikap disiplin. Atau jika anak tidak mau merapikan mainannya maka si kecil akan diberi sanksi tidak dibelikan mainan baru.
6. Mendidik Anak Secara Agama
Agama memang menjadi pondasi akhlak pada seseorang, untuk itu sangat penting menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini agar akhlaknya terbentuk dengan bagus. Misalnya dengan mengajari anak mengaji dan shalat wajib tepat waktu yang dapat mendisiplinkan anak. Dalam hal ini tips yang ketiga yakni memberi conytoh yang baik pada anak harus diterapkan. Jika orang tua shalat wajib tepat waktu maka otomatis anak akan tertarik untuk mengikuti beribadah.
Menerapkan ke enam langkah diatas memang tidak mudah bagi orang tua, perlu kerja keras, ketelatenan, dan perjuangan dari orang tua. Namun jika berusaha diterapkan perlahan, InshaAllah si kecil akan tumbuh sesuai harapan orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar