![]() | |
http://sinarharapan.net |
Pernikahan dini yaitu pernikahan seseorang
di bawah usia 16 tahun untuk wanita dan dibawah usia 19 tahun untuk laki-laki sesuai Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1974 pasal 6. Usia tersebut masih dibilang dini untuk seseorang membina keluarga atau rumah tangga, berhubungan seksual, seorang wanita untuk hamil bahkan untuk mengurus anak. Kenyatannya, di Indonesia masih banyak pernikahan dini dilangsungkan.
Pernikahan dini berbeda dengan pernikahan usia muda. Jika pernikahan dini dilakukan dibawah umur yang telah ditentukan, maka pernikahan usia muda adalah pernikahan yang dilangsungkan pada usia yang telah memenuhi syarat usia menikah seperti yang tertera pada Undang-undang pernikahan atau tepatnya menikah pada usia 20 tahunan.
Dikutip dari http://gizitinggi.org Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2010 menunjukkan, angka
pernikahan usia dini di bawah usia 19 tahun, sebesar 46,7 persen.
Pernikahan di kelompok umur antara 10-14 tahun sejumlah hampir 5 persen. Menurut data penelitian Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas
Indonesia tahun 2015, angka pernikahan dini di Indonesia peringkat kedua
di kawasan Asia Tenggara. Ada sekitar 2 juta dari 7,3 perempuan
Indonesia di bawah umur 15 tahun sudah menikah dan putus sekolah. Jumlah
ini diperkirakan akan meningkat menjadi 3 juta orang di tahun 2030.
Dari fakta diatas, berarti ada sekitar 5 persen pernikahan dini dilakukan oleh anak usia SMP. Jika membicarakan pernikahan dini ini, rasanya lebih banyak resiko negatif dibanding keuntungannya. Berikut adalah berbagai resiko negatif dari pernikahan usia dini,
Mengorbankan Pendidikan
Baik cewek maupun cowok pendidikan sangat diperlukan sampai perguruan tinggi. Jika pada akhirnya memutuskan menikah dibawah umur, maka pendidikanpun akan terkesampingkan. Bayangkan jika teman-temanmu asyik duduk dibangku sekolah, menikmati jajan dikantin, bercengkerama dengan teman sekelas, sementara kamu harus bangun pagi untuk memasak sarapan untuk suami, melakoni kehidupan sebagai ibu rumah tangga dengan daster kebesarannya. Memang semua wanita ujungnya menjadi ibu rumah tangga, namun menjadi wanita yang berpendidikan dan cerdas akan menjadi poin tambahan sendiri di mata suami maupun mertuamu nanti. Kamu juga akan cerdas mendidik anakmu nanti. Atau jika kamu menempuh pendidikan tinggi, kamu bisa menjadi wanita karir tanpa menomor duakan keluargamu nanti. Kamu tidak akan melulu memakai daster, tapi baju kantor. Keren kan?
Cowokpun juga demikian, kamu yang memutuskan menikah usia dini harus bekerja menghidupi istri dan anak. Sementara pekerjaanmu sebagai buruh serabutan karena tidak memiliki ijazah pendidikan tinggi. Sudah siapkah kamu untuk ini?
Mengorbankan Masa Indah Remaja
https://alistasetya.blogspot.com |
Saat kamu memutuskan menikah di usia dini, kamu sudah tidak bisa lagi bebas bermain dengan teman seusiamu. Kamu harus mengurus suami dan anak, atau harus bekerja lebih keras untuk membeli susu anak. Jika remaja lain membeli baju baru untuk dipakai fashion diri sendiri, kamu harus memikirkan membelikan popok dan baju untuk anak juga.
Resiko Tinggi Hamil di Usia Dini
![]() |
www.bangsaku.web.id |
Setelah menikah kamu akan segera hamil, kehamilan di usia dini, yakni usia dibawah 20 tahun memiliki resiko yang cukup tinggi. Hal ini karena rahim kamu belum cukup kuat untuk hamil. Selain resiko keguguran, lahir prematur, bayi lahir cacat juga bisa mengancam nyawa bayi dan ibu ketika si ibu melahirkan. Si ibu belum memiliki banyak pengetahuan untuk pemenuhan gizi ketika hamil, pengelolaan emosi, dan bagaimana merawat kehamilan dengan baik.
Gangguan Psikis
![]() |
http://restuhipnoterapi.blogspot.co.id |
Ketika kam memutuskan untuk menikah di usia dini, bisa jadi kamu akan merasa tertekan dengan tugas dan kewajibanmu sebagai suami atau istri di usia muda. Perubahan tugas yang sangat drastis ini bisa berakibat pada gangguan psikismu. Kamu bisa marah-marah karena hal sepele atau menyalahkan diri sendiri karena terburu-buru mengambil keptusan. Hal ini bisa menyebabkan stress atau bahkan bisa depresi
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
![]() |
http://segiempat.com |
Karena usia kalian masih dini untuk menjalani suatu rumah tangga, emosi suami dan istri yang masih labil, sering meledak-ledak, dapat menimbulkan kekerasan. Kekerasan ini bisa berupa pemukulan secara langsung dibagian anggota tubuh. Jika pertengkaran kecil diselesaikan dengan emosi yang tinggi maka berpotensi terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
Perceraian
![]() |
http://jogja.tribunnews.com |
Titik terakhir yang mengerikan dari pernikahan usia dini adalah perceraian. Pertengkaran kecil yang tidak bisa diselesaikan karena saling mengandalkan ego masing-masing akan berujung pada perceraian. Sudahkah kamu membayangkan usia 19 tahun memiliki anak 1 namun menyandang gelar duda atau janda?
Menikah di usia dini adalah pilihan untukmu. Jika ada pilihan yang lebih tepat dan lebih baik, kenapa masih berpikiran bahwa menikah di usia dini itu indah? coba pikirkan seribu kali sebelum memutuskan menikah di usia dini. Semakin kamu menjadi pribadi yang lebih baik maka suatu saat kamu akan mendapat pasangan yang baik juga. Kejar mimpi, raih prestasi, dan raih karir yang menjadi cita-citamu ya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar